Kerangka Penyusunan
Karya ilmiah
Ø Kerangka
karya ilmiah terdiri dari:
1. Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Abstrak/Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan [kalau ada]
10. BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11. BAB II Tinjauan Pustaka
12. BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Pustaka
16. Lampiran.
2. Lembar Pengesahan
3. Abstrak/Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel
7. Daftar Gambar
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan [kalau ada]
10. BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
11. BAB II Tinjauan Pustaka
12. BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Pustaka
16. Lampiran.
Ø Teknik
Penyusunan Karya ilmiah Kerangka Penyusunan Karya Ilmiah. Dalam penyusunan
karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
1.
Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada
beberapa tahap yaitu :
1. Menemukan
masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung
oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah).
Dalam pemilihan
masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
·
Harus topik yang paling menarik
perhatian.
·
Terpusat pada segi lingkup yang sempit
dan terbatas.
·
Memiliki data dan fakta yang obyektif.
·
Harus diketahui prinsip-prinsip
ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
·
Harus memiliki sumber acuan / bahan
kepustakaan yang dijadikan referensi.
Dalam pembatasan
topik/penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal berikut :
·
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum
penulisan karya ilmiah.
·
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum
penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan
judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa),
Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
2. Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa
kajian teoritis
3.
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang
akan dilakukan.
4.
Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data,
teknik pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap
Pengumpulan data :
·
Pencarian keterangan dari bahan bacaan /
referensi.
·
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak
yang mengetahui masalah.
·
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek
yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium/ pengujian di lapangan.
2. Tahap Pengumpulan data.
a) Pencarian
keterangan dari bhn bacaan atau referensi.
b) Pengumpulan
keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema
dalam karya ilmiah.
c) Pengamatan
langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya
ilmiah.
d) Melakukan
percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.
Tahap Pengorganisasian dan Pengkonsepan.
a. Pengelompokan
bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah,
data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,
sifat dan bentuk data.
b. Pengkonsepan
karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah
ditetapkan.
4.
Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep (editing).
Tahap
ini bertujuan untuk :
a. Melengkapi
data yang dirasa masih kurang.
b. Membuang
dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok
bahasan karya ilmiah.
c. Mengedit
setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan
secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan
tulisan yang lain.
d. Mengedit
setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa
yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian
kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD
5.
Tahap Penyajian.
a. Teknik
penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
·
Segi kerapian dan kebersihan.
·
Tata letak (layout) unsure-unsur
dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar
isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
·
Memakai standar yang berlaku dalam
penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar
pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
Sumber :
https://okizainalfahmi.wordpress.com/2010/03/30/pra-penulisan-karya-ilmiah-tahapan-dalam-menulis-karya-ilmiah/