Siapkah
Koperasi Menghadapi Era Globalisasi
Ini
Tugas ke 4 saya, saya mendapat tugas yang topiknya adalah “Siapkah Koperasi
Menghadapi Era Globalisasi”. Dan tugas kali ini masih satu tema dengan tugas
aku sebelumnya. Nah, Pertama-tama kita membahas dulu tentang Globalisasi baru
Koperasi itu sendiri. Mungkin sudah tidak asing lagi di
telinga kita tentang “Era Globalisasi”. Di seluruh belahan dunia ini, terutama
Indonesia telah memasuki era yang sering diperbincangkan ini. Masuknya era
globalisasi ke Indonesia salah satunya adalah melalui jalan perdagangan bebas.
Bagi Indonesia sendiri, era globalisasi sangat penting untuk membuka dan
tertutupnya suatu usaha terutama koperasi.
Sebelum
membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu globalisasi.
Globalisasi itu adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu
negara menjadi semakin sempit. Sedangkan koperasi itu adalah organisasi bisnis
yang dimiliki dan dioperasikan oleh seseorang/kelompok demi kepentingan
bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Ciri-ciri
globalisasi itu sendiri ditandai dengan adanya pergerakan barang, modal dan
uang dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar
negeri) sama. Sehingga era globalisasi sering menjadi dilema bagi masyarakat,
pemerintah dan dunia usaha. Globalisasi akan membentuk sebuah tatanan baru yang
tanpa adanya batas geografis, batas perekonomian maupun batas sosial dan
budaya. Maka oleh sebab itu, globalisasi akan mempengaruhi kehidupan atau akan
mempengaruhi perkembangan suatu koperasi di indonesia.
Sedangkan
Globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat
mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam laju yang semakin
pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran
transportasi dan komunikasi sangat penting, yang dapat menyebabkan terjadinya
penipisan batas-batas antar negara ataupun antar daerah di suatu wilayah.
Jika
koperasi benar-benar ingin bersaing di era globalisasi, maka koperasi harus
berani melihat kekurangannya yang selama ini pasti sengaja tidak diperhatikan.
Untuk mempersiapkan diri dalam era globalisasi, sehingga menjadi lembaga yang
berkualitas. Banyak yang perlu dibenahi oleh koperasi, diantaranya:
a. Memanfaatkan teknologi yang ada
b. Mengintensifkan koperasi tersebut
c. Mengadakan pembinaan terhadap pengurus
dan anggota
d. Tepat mengalokasikan dana
e. Perlihatkan kegiatan dilapangan
f. Tingkatkan infrastruktur
g. Memperindah Fisik dari gedung itu sendiri
h. Meningkatkan kinerja pengurus
i. Sumbangan nyata kepada pemberdayaan
ekonomi rakyat
Untuk
mengembangkan sebuah koperasi agar siap berjalan pada era globalisasi maka
koperasi memiliki tantangan – tantangan yang harus dihadapi agar dapat
diketahui bahwa siapkah koperasi menghadapi era globalisasi ini? Tantangan –
tantangan itu berupa :
1) Keterbatasan informasi pasar dan teknologi
Akses
terhadap informasi pasar dan teknologi masih relatif rendah
Khususnya dalam penerapan sistem administrasi dan
keuangan yang masih tertinggal jauh sehingga sulit bersaing dengan pengusaha
lainnya.
2) Kendala dalam akses permodalan
Akses
terhadap sumber permodalan masih rendah.
Berdasarkan
pengamatan dan penelitian pada kenyataannya beberapa koperasi yang lebih
mengandalkan modal sendiri. Mereka cukup puas dengan modal yang dipupuk
sendiri, walaupun sebenarnya membuthukan tambahan modal dari pihak luar.
3) Kapasitas SDM
Kapasitas
Sumber Daya Manusia masih rendah.
Faktor
budaya menjadi salah satu kendala rendahnya tingkat pendidikan formal
masyarakat juga tidak memberi kesepatan untuk terlalu banyak aktif dalam
berorganisasi. Hal itu menyebabkan mereka banyak yang menjadi tenga paruh waktu
dala koperasi. Dengan terbatasnya kapasitas sumberdaya manusia akan berpengaruh
pula dalam akses informasi pasar dan teknologi. Sehingga mengakibatkan koperasi
kalah bersaing dengan pelaku usaha yang lain.
4) Belum dikenalnya keberadaan koperasi
dikalangan masyarakat
Berdasarkan
pengamatan terhadap beberapa kelompok masyarakat ternyata sebagian daripada
mereka tidak tahu akan keberadaan peran koperasi sebagai organisasi ekonomi
yang dapat memberikan bantuan dalam berbagai aspek perekonomian. Ada sebagian kelompok lain yang
takut ikut berorganisasi karena mereka menduga bahwa keikutsertaanya harus
membayar sejumlah uang.
Mengadakan
pembinaan terhadap pengurus koperasi saya rasa merupakan hal tepat dalam rangka
agar koperasi lebih siap untuk bersaing di era globalisai yang sangat keras.
Lengah sedikit saja, maka semua akan hancur. Maka dengan pembinaan yang
mendalam, diharapkan pengurus disetiap koperasi yang ada, dapat memiliki
pemikiran yang dapat membawa koperasi ke era globalisasi. Pembinaan ini
meliputi seminar tentang koperasi, selain dapat lebih mengenal koperasi,
pengurus juga bisa diarahkan dalam hal mengantar koperasi ke era yang
sebelumnya belum dirambahnya.
Koperasi
di Era Globalisasi
Keberadaan
beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat,
walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat
bentuk eksistensi koperasi :
Pertama,
koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha
tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan
usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau
kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi
penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha
lain atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan
peraturan.
Kedua,
koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini
masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik
dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan
anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat
koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik.
Ketiga,
koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini
dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan
pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan
kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Dengan
semakin besarnya peluang masyarakat dan meningkatnya jumlah kelompok masyarakat
yang memiliki usaha produktif, perlu dipertimbangkan untuk menumbuhkan
koperasi-koperasi baru yang otonom, dan mandiri. Untuk itu perlu :
1) Dimotivasi melalui pendidikan ;
2) Sosialisasi dalam rangka pengembangan sosial
kapital kelompok masyarakat ;
3) Membangun sistem pemberdayaan ekonomi kaum
masyarakat ;
4) Memacu pengembangan usaha produktif;
5) Menumbuhkan jiwa kewirakoperasian serta
6) Mempermudah mekanisme pendirian koperasi,
gema globalisasi perekonomian dunia yang ditandai dengan dunia tanpa batas
(borderless world) dan terbentuknya pasar bebas membuka peluang bisnis bagi
sebagian kalangan, tetapi juga menumbuhkan kesulitan dari kalangan lainnya.
Dan
yang terakhir adalah Langkah Koperasi untuk Menghadapi Era Globalisasi :
• Dalam menjalankan usahanya, pengurus
koperasi harus mampu mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggotanya dan
memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan mempertimbangkan aspirasi
anggota-anggotanya, sangat dimungkinkan kebutuhan kolektif setiap koperasi
berbeda-beda.
• Adanya efektifitas biaya transaksi
antara koperasi dengan anggotanya sehingga biaya tersebut lebih kecil jika
dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi.
• Kesungguhan kerja pengurus dan
karyawan dalam mengelola koperasi. Disamping kerja keras, figur pengurus
koperasi hendaknya dipilih orang yang amanah, jujur serta transparan.
• Pemahaman pengurus dan anggota akan
jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi dan
prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan point penting karena hal itu
yang mendasari segala aktifitas koperasi. Aparatur pemerintah terutama
departemen yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara
utuh dan mendalam mengenai perkoperasian.
Referensi
:
http://suradharmadwiputra.blogspot.com/2013/11/siapkah-koperasi-menghadapi-era.html
http://sandyherdians.wordpress.com/2013/12/27/siapkah-koperasi-indonesia-menghadapi-era-globalisasi/