Wajah
Koperasi Indonesia Saat Ini
Ini
tugas kedua saya di semester 3 ini, saya mendapatkan tugas dari dosen softskill
saya, yang bermata kuliah Ekonomi Koperasi, untuk menuliskan artikel yang
bertopik “Wajah Koperasi Indonesia Saat Ini”. Pertama saya akan membahas
tentang bagaimana keadaan koperasi di Indonesia pada zaman yang modern ini. Tapi,
sebelum itu saya ingin menjelaskan tentang koperasi. Koperasi mempunyai prinsip
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan dan tolong
menolong. Perkembangan koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam
pembangunan Indonesia. Di Indonesia, koperasi menjadi salah satu unit ekonomi
yang mempunyai peran besar dalam memakmurkan Negara ini, sejak zaman penjajahan
hingga sekarang.
Walaupun
di Indonesia perkembangan koperasi maju, namun tidak sepesat perkembangan
koperasi di Negara-negara maju. Seperti yang sudah saya katakan di artikel saya
sebelumnya, Keadaan koperasi saat ini kurang diminati oleh masyarakat di
Indonesia. Hal ini karena Sumber daya manusia yang menjalankan koperasi, sudah
tidak dapat berkompetisi dengan tenaga kerja baru yang mengolah usaha lainnya.
Zaman sekarang itu sudah sedikit sekali koperasi-koperasi yang berjalan,
kebanyakan koperasi-koperasi itu tidak berjalan, karena mereka kurang percaya
dengan system koperasi itu sendiri, bunga yang tinggi, pengetahuan mereka yang
kurang, dan kebanyakan dari mereka belum mengerti dan memahami fungsi
koperasinya. Ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1)
Gambaran koperasi sebagai ekonomi kelas dua masih tertanam dalam benak
masyarakat Indonesia sehingga menjadi salah satu penghambat dalam pengenbangan
koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan memiliki daya saing
dngan perusahaan-perusahaan yang besar.
2)
Perkembangan koperasi Indonesia yang berkembang bukan dari kesadaran masyarakat
namun berasal dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke masyarakat,
berbeda dari Negara-negara maju, koperasi berkembang berdasarkan kesadaran
masyarakat untuk saling membantu dan mensejahterakan yang merupakan dari tujuan
koperasi. Sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja,
berbeda dengan Indonesia, pemerintah bekerja double, yaitu sebagai mendukung
dan mensosialisasikan untuk masyarakat ke bawah.
3)
Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi
yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi
itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi
atau pinjaman. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga
berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi
kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan
seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana oleh pengurus
karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggotanya
sendiri terhadap pengurus.
4)
Manajemen koperasi yang belum professional, ini banyak terjadi pada
koperasi-koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang
rendah.
5)
Pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan mengapa
koperasi Indonesia tidak maju maju. Koperasi banyak dibantu pemerintah melalui
dana-dana segar tanpa pengawasan terhadap bantuan tersebut, sifat bantuannya
tidak wajib dikembalikan, sehingga koperasi bersifat mannja dan tidak mandiri.
Oleh
karena itu kita harus berperan aktif dalam pengembangan koperasi di negeri ini.
Salah satunya dengan ikut serta dalam koperasi.
Koperasi
kan didirikan dengan prinsip sukarela. koperasi juga dipilih dengan cara
demokratis sehingga ketika ada pemilihan suara pengurus dilakukan voting dan
masing-masing anggota harus mengeluarkan suaranya. Pada koperasi SHU (Sisa
Hasil Usaha) dilakukan dengan adil sesuai dengan jasa usaha dari masing-masing
anggota. Tidak seperti badan usaha lainnya koperasi membagi hasil usaha sesuai
dengan jasa yang diberikan. Wajah koperasi di Indonesia saat ini menurut saya
sangat memprihatinkan, karena banyak koperasi yang gulung tikar dan tidak aktif.
Banyak koperasi yang tidak aktif saat ini akibat dari kurangnya perhatian dari
pemerintah yang mendorong koperasi ini lebih maju, misalnya dengan memberikan
bantuan dana.
Selain
itu juga dari pihak masyarakat itu sendiri yang kurang memahami ilmu ekonomi
tentang koperasi. Masyarakat juga sangat menentukan jalannya koperasi tersebut
karena siapa saja berhak berpartisipasi menjadi anggota koperasi. Sumber daya
manusia yang kurang berkualitas juga mempengaruhi mundurnya koperasi yang
berakibat banyak diambil alih oleh pihak swasta.keadaan koperasi ini mungkin
diketahui oleh masyarakat luas tetapi akibat perubahan zaman dan gengsi saat
ini maka dari itu banyak masyarakat yang lebih memilih membeli sesuatu di pasar
swalayan. Pemerintah juga kurang memerhatikan rakyat kecil, rakyat kecil juga sangat membutuhkan pinjaman modal untuk
kemajuan usahanya, koperasi juga memberikan fasilitas meminjam dan koperasi
tidak akan membuat rakyat kecil semakin kesusahan dengan memberi bunga yang
rendah dan kecil, malah kalau bisa tidak ada bunganya. Karena di dalam Islam
kan, bunga itu termasuk riba dan diharamkan.
Koperasi
Indonesia saat ini, yang semakin memprihatinkan ini disebabkan juga oleh factor
manusia. Banyak masyarakat Indonesia yang belum benar-benar mengenal apa itu
koperasi dan penerapannya. Serta anggotanya sendiri yang kurang
pengetahuan tentang ini. Hal ini terjadi karena sosialisasi yang kurang
optimal. Anggota koperasi biasanya hanya tahu bagaimana melayani konsumen
padahal anggota koperasi juga merupakan bagian dari kepemilikan koperasi
tersebut. Mereka berhak untuk berpartisipasi dalam memberikan kebijakan dan
memberikan saran agar koperasi bisa lebih maju., karena tanpa kerja sama antar
anggota, koperasi pun tidak akan ada, seperti prisipnya yaitu kekeluargaan.
Apabila
dibandingkan dengan koperasi yang secara umum tenaga kerjanya juga sudah
tergolong tua. Hal tersebut harus diubah. Terutama bagian humas dan
pemasarannya, harus memiliki daya tarik tersendiri. Namun hal tersebut bukan
berarti organisasi tidak membutuhkan tenaga kerja yang sudah tidak muda lagi.
Organisasi tetap membutuhkannya, karena mereka lebih berpengalaman.
Menurut saya, wajah koperasi saat ini itu
semberaut, tidak jelas arah dan tujuannya. Banyak koperasi-koperasi yang ada
sekarang itu terbengkalai, tidak terurus. Mengapa seperti itu? Menurut saya itu
karena, tidak adanya pengawasan dan pertanggung jawaban dari pihak-pihak yang
terkait. Kebanyakan dari mereka, mereka hanya memikirkan diri sendiri bukan
orang lain atau anggotanya. Pemerintah juga kurang memperhatikan
koperasi-koperasi yang ada sekarang. Apalagi sekarang koperasi kurang memiliki
desain khusus untuk bangunan yang mereka gunakan, mereka hanya memiliki simbol
khusus (simbol koperasi), walaupun ada yang memiliki ciri khas namun tidak
terjadi pada semua cabang dari koperasi, ada baiknya jika bangunan koperasi
juga memiliki ciri khas yang sama, sehingga selain menggambarkan identitas dan
citra dari koperasi, Hal tersebut juga menggambarkan kekompakkan dari koperasi
itu sendiri.
Sebenarnya
koperasi itu sangatlah penting bagi masyarakat yang kurang mampu apalagi
masyarakat yang berada di wilayah desa-desa. Masyarakat yang berada di daerah
desa, mereka sangat sekali membutuhkan koperasi, karena kebanyakan dari mereka
kan mata pencahariannya sebagai seorang petani bagi yang tinggal di daerah
pesawahan da nada juga mereka yang tinggal di erah pesisir pantai yang bermata
pencaharian sebagai seorang nelayan. Coba kita amati kinerja koperasi di segi
pertanian dan nelayan, saya merasa masih belum efektif dan baik.
Pertama
saya jelaskan tentang petani terlebih dahulu, masih banyak petani yang hasil
kerjanya belum tersalurkan. Disini koperasi dapat berperan sebagai perantara
antara petani ( sebagai penyedia) dan masyarakat yang membutuhkan. Dimana
koperasi akan membantu petani dalam menyalurkan hasil produksi mereka,
contohnya pertama seperti petani menjual beras yang mereka hasilkan melalui
koperasi, lalu koperasi menyalurkannya atau menjualnya kepada masyarakat yang
membutuhkannya atau yang ingin membelinya. Contoh kedua, seperti para petani yang
ingin membeli bibit padi, tetapi tidak memiliki uang atau modal. Mereka dapat
meminjam uang kepada koperasi untuk modal membeli bibit padi, dan koperasi
meminjamkannya sesuai pinjaman yang diminta. Nah sebanyak-banyaknya mereka
meminjam uang ke koperasi, mereka akan mendapatkan SHU setiap tahun yang banyak
juga.
Yang
kedua nelayan, Koperasi juga dapat membantu nelayan untuk mengolah hasil
produksi mereka menjadi sesuatu yang mempunyai nilai lebih tinggi. Biasanya
karena tidak ada yang membantu dalam menyalurkan atau pun mengolah hasil alam
mereka. Maka barang hasil produksi mereka dijual dalam kondisi aslinya sehingga
harganya sangat murah. Sehingga tidak mendapatkan laba yang banyak. Untuk itu
banyak kasus kebanyakan dari hasil produksi/ hasil tangkapan mereka di Import
ke luar negeri. Dan untuk itu juga, banyak dari mereka sering sekali tidak
mempunyai modal lagi untuk berlayar, karena mendapatkan harga hasil produksinya
murah. Disini koperasi dapat berperan sebagai peminjam uang kepada para nelayan
yang membutuhkan modal. Jadi, memudahkan
nelayan juga untuk kelangsungan hidupnya.
Sekarang
kalau misalnya pemerintah dapat membantu koperasi dalam penyediaan dana untuk
membantu rakyat ini (petani dan nelayan) maka hasil alam mereka dapat diolah
menjadi sesuatu yang lebih bernilai tinggi dan dapat disalurkan langsung pada
masyarakat melalui koperasi. Apabila bisa terlaksana maka selain petani dan
nelayan tidak miskin setelah bekerja keras. Perekonomian pun akan maju dan
berkembang. Hidup mereka juga lebih terjamin, setidaknya berkecukupan.
Harapan saya kedepannya,
dalam proses pembangunan ekonomi, kita menyadari kerap terjadi sektor-sektor
yang terpinggirkan atau terlupakan, baik oleh para pelaku ekonomi maupun para
pengambil kebijakan. Biasanya yang terpinggirkan ini adalah mereka yang
bergerak di usaha kecil, mikro, menengah, dan beberapa jenis badan usaha yng
kurang mendapat arah, seperi koperasi. Padahal, usaha kecil tidak pernah
mempersoalkan kenapa mereka menjadi kecil. Mereka memahami adanya perbedaan
kemakmuran, besar-kecil, sebagai bagian yan tidak terhindarkan dalam sistem
ekonomi seperti yang kita alami saat ini. Namun persoalannya bukanlah pada
lebih atau kurang, tapi lebih kepada sebuah etos : jangan mengambil segalanya
sehingga tidak tertinggal apapun bagi orang lain.
kesimpulannya adalah koperasi butuh
SDM yang baik dalam mengolah koperasi, memasarkan koperasi, dan mereparasi
koperasi menjadi tempat yang efektif dalam mensejahterakan kehidupan
masyarakat.
Referensi
:
http://pchelline.blogspot.com/2012/10/wajah-koperasi-di-indonesia-saat-ini.html
No comments:
Post a Comment