Tuesday, 27 October 2015

Tugas Perilaku Konsumen Minggu ke 2

Ø  Jelaskan yang dimaksud dengan pembeli dan pembelian !
Jawab :
Pembeli diambil dari istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai ”seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu”; atau ”sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”.
Ada juga yang mengartikan ”setiap orang yang menggunakan barang atau jasa”.
Pembelian merupakan suatu tindakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang kemudian akan dipeguanakn sendiri atau di jual kembali, pembelian biasanya dilakukan minimal dua pihak atu lebih atau yang sering disebut sebagai penjual dan pembelian, Pembelian dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pembelian secara cash dan pembelian secara credit.

Ø   Sebutkan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian!
Jawab :
Menurut phillip Kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok  primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.

b. Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
c. Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
3. Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a. Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga
b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.
c. Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang  terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
d. Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian 1981:160). Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam  menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
4. Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi  keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
a. Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis;yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan seseorang  yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler 2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.


c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangung permintaan atas suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek. Cotohnya, konsumen yang pernah membeli komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman menyenangkan dan persepsi yang positif akan mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek komputer yang terbaik, ketika konsumen akan membeli printer merek IBM mungkin konsumen juga berasumsi hal yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.
d. Keyakinan dan Sikap
Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen . Keyakinan dapat diartikan sebgai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Contohnya studi tentang keyakinan merek yang menemukan bahwa konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi ketika mencicipi keduanya dalam tanpa merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang diberi tahu mereknya, konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%. Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Ø   Jelaskan perbedaan dari keinginan konsumen dengan kebutuhan konsumen dalam membeli suatu produk!
Jawab :
·               Kebutuhan merupakan salah satu dari aspek psikologis setiap manusia yang menggerakkannya dalam melakukan berbagai aktivitas. Kebutuhan ini juga menjadi dasar atau alasan atau faktor untuk melakukan usaha. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap orang harus bekerja. Bekerja (melakukan usaha) akan mendapatkan imbalan (gaji atau uang) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh dari kebutuhan sehari-hari adalah makanan dan minuman, setiap orang membutuhkan makan dan minum untuk bertahan hidup. Atau dapat dikatakan, pemenuhan kebutuhan ini sangat penting dilakukan demi mendapatkan kesejahteraan.  Dengan kata lain, jika kebutuhan tidak dapat dipenuhi dengan baik maka hidup orang tersebut tidak ataupun kurang sejahtera. Selain makan dan minum, masih banyak lagi contoh lainnya mengenai kebutuhan. Contoh lainnya yaitu rumah, rumah merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang demi melindungi tubuh dari berbagai bahaya. Baik dari panas, hujan ataupun dari serangan lainnya, rumah adalah kebutuhan yang wajib dipenuhi. Kebutuhan sendiri dipengaruhi oleh kebudayaan, semakin tinggi tingkat kebudayaan masyarakat tersebut maka semakin banyak pula kebutuhannya. 

·               Keinginan sendiri merupakan tambahan atas pemenuhan kebutuhan, sesuai yang diharapkan. Contohnya saja untuk makan dan minum, keduanya merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Makan dan minum akan dianggap kebutuhan jika makanan dan minuman yang dikonsumsi apa adanya. Dengan kata lain, apapun makanan dan minuman yang ada akan tetap dikonsumsi. Namun jika Anda memiliki harapan untuk makan dan minum yang lebih maka itu disebut sebagai keinginan. Contoh, Anda ingin makan nasi, ayam goreng, pizza dan lain sebagainya adalah sebuah keinginan.  Keinginan bukanlah sesuatu hal yang mendesak, jika tidak terpenuhi maka tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup Anda. Perbedaan antara kebutuhan dan keinginan yaitu pada terlihat pada fungsinya. Dari ulasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa makan adalah kebutuhan namun makan dengan rasa enak adalah keinginan. Rumah adalah kebutuhan sedangkan rumah yang bagus adalah keinginan. Contoh lainnya yaitu berpakaian merupakan kebutuhan, namun berpakaian yang bagus dan mahal adalah keinginan. Setelah membaca ulasan ini,


Ø   Sertakan study kasus untuk proses perilaku konsumen dalam membeli produk, Apakah si konsumen membeli sesuai kebutuhan atau hanya keinginan !
Jawab :
Saya mempunyai teman yang suka sekali dengan korea, apalagi dengan makanannya. Di Indonesia sekarang lagi hits-hitsnya makanan korea, sekarang banyak sekali restoran korea yang berada di sekitar kita. Apalagi dengan teman saya ini, dia sangat suka makan makanan korea yang harganya mahal, terkenal dan lezat juga. Dia sampai rela untuk menghabiskan uang jajannya hanya untuk menikmati makanan korea yang menurut saya sangat mahal harganya karena uang yang kita keluarkan tidak sesuai dengan kekenyangan yang kita dapatkan.
Analisisnya: jika seseorang harus memakan makanan yang mahal, terkenal dan lezat. Hal ini sudah merupakan suatu keinginan atau hasrat dari dalam diri si konsumen jika harus mengkonsumsi makanan yang mewah, karena tujuan melakukan kegiatan makannya disini bukanlah untuk memenuhi kebutuhan akan makan semata tetapi terkandung di dalamnya sifat kemewahan yang berarti suatu keinginan dari konsumen.

Sumber :
http://www.ipulhe.com/pengertian-pembelian/

No comments:

Post a Comment